Program Studi (Prodi) Magister Studi Pembangunan (MSP) Fakultas Interdisiplin (FId) Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) kembali menunjukkan komitmennya dalam kolaborasi internasional melalui kerja sama dengan School of Geoscience University of Sydney (USYD), Australia. Kelas lapangan yang berlangsung selama 12 hari di Jawa Tengah ini memberikan pengalaman unik bagi mahasiswa kedua universitas dalam memahami kompleksitas isu pembangunan di Indonesia.
Pada Jumat (5/7/2024), 21 mahasiswa USYD dan 7 mahasiswa MSP FId UKSW mengikuti sesi “Lecture: Introduction to Agrarian Change and the Homestay Experience” yang dipimpin oleh Koordinator Kelas Lapangan dari USYD Prof. Jeff Neilson.
Prof. Jeff Neilson menekankan pentingnya konsep mata pencaharian berkelanjutan dalam konteks pedesaan Asia Tenggara. “Dengan mengadopsi strategi-strategi seperti pertanian benteng, komunitas pedesaan dapat lebih tangguh menghadapi perubahan dan tantangan ekonomi maupun lingkungan,” jelasnya.
Salah satu peserta dari Canberra, Australia, Jim Gundry, berbagi kesan positifnya tentang kegiatan ini. “Saya sangat menyukai kegiatan ini,” katanya. Jim merasa seperti berada di tengah-tengah lanskap pedesaan Indonesia yang hidup, belajar tentang mata pencaharian berkelanjutan, serta memahami budaya lokal dan pekerjaan petani.
Juano Nahalu Aria Pendung, mahasiswa MSP FId UKSW dari Banjarmasin, juga menyatakan kegembiraannya. “Program ini memungkinkan kami melakukan penelitian lapangan dan memberikan pengalaman berharga bersama teman-teman internasional. Kegiatan ini tidak hanya meningkatkan kemampuan bahasa Inggris saya, tetapi juga memperkaya pemahaman saya tentang budaya asing,” ungkapnya.

Memperkuat kerja sama internasional
Sebelumnya, kegiatan ini telah dibuka oleh Dekan FId, Prof. Daniel Daud Kameo, S.E., M.A., Ph.D., di Kota Semarang. Dalam sambutannya, Prof. Daniel mengungkapkan apresiasi terhadap kelanjutan kerja sama ini dan menyatakan bahwa memperkuat kerja sama internasional adalah salah satu aspirasi FId, termasuk Prodi MSP.
Prof. Daniel Daud Kameo juga mengumumkan bahwa pada November 2024, FId UKSW akan menjadi tuan rumah “The 1st International Conference of Indonesian Development Studies Association”, menegaskan komitmen fakultas dalam pengembangan studi pembangunan di tingkat global.
Sementara itu, Ketua Program Studi MSP FId UKSW, Yesaya Sandang, Ph.D., menjelaskan tujuan dari kelas lapangan ini adalah memberikan eksposur kepada mahasiswa terkait tantangan pembangunan yang dihadapi oleh pemerintah, komunitas, dan individu di Indonesia. Kelas ini tidak hanya berfokus pada pembelajaran di dalam ruangan tetapi juga melibatkan mahasiswa dalam kegiatan langsung di lapangan, berinteraksi dengan pemangku kepentingan, dan melakukan observasi di berbagai lokasi seperti Kota Semarang, Kabupaten Demak, dan Desa Keditan di Kabupaten Magelang.
Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa melalui pengalaman ini, mahasiswa diharapkan dapat mengembangkan pemahaman yang komprehensif dan integratif terhadap isu-isu pembangunan dan pengelolaan sumber daya alam di Indonesia. Kelas lapangan ini dirancang untuk melengkapi mahasiswa dengan pemahaman kondisi nyata pengelolaan sumber daya alam serta isu pembangunan di Indonesia.
“Melalui kuliah lapangan ini, peserta diharapkan dapat mengembangkan pemahaman yang komprehensif dan integratif terhadap tantangan yang dihadapi oleh pembuat kebijakan dan masyarakat di Indonesia dalam menghadapi masalah lingkungan hidup,” tandas Yesaya Sandang.
Kegiatan ini menandaskan komitmen UKSW untuk berkontribusi dalam Sustainable Development Goals (SDGs) 4 yaitu pendidikan berkualitas, SDGs 11 yaitu kota dan komunitas berkelanjutan, dan SDGs 17 yaitu kemitraan untuk mencapai tujuan. Salam Satu Hati UKSW! (Ish_TimKomblik/foto:Wiw)
